Kolesterol Darah Mekanisme Terbentuknya

Selasa, 25 Juli 2017

cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari

Ini tentang cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari. Namun sebelumnya perlu kita tahu bahwa kolesterol adalah termasuk keluarga lemak, zat ini merupakan salah satu dari komponen lemak itu sendiri. Kehadiran lemak sendiri dalam tubuh kita sesungguhnya memiliki fungsi sebagai zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak adalah cadangan energi yang memberikan kontribusi kalori paling tinggi. Acapkali kolesterol menjadi momok dan kerap dibicarakan sebagai sumber masalah kesehatan degeneratif dewasa ini. Namun demikian, bukan berarti kolesterol tidak memiliki fungsi bagi tubuh manusia.

cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari











cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari
cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari

cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari


Tentang cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari


Dalam berbagai proses metabolisme tubuh, kolesterol juga mengambil peran penting diantaranya:

  1. Proses pembentukan sel-sel dalam tubuh, lemak berperan sebagai pembentuk dinding- dinding sel.

  2. Dibutuhkan untuk bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.

  3. Membuat asam empedu untuk proses emulsi lemak.

  4. Dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga berperan sebagai bahan untuk membuat hormon - hormon sex dan kortikosteroid.


Mekanisme Terbentuknya Kolesterol Darah


Kolesterol sendiri sebenarnya merupakan lemak yang tidak terlalu larut di dalam darah. Karena sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah itu, maka kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah tubuh. Kolesterol dalam darah akan terikat pada suatu ‘kendaraan’ yang disebut lipoprotein yang dapat membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh darah tubuh

Selain diproduksi sendiri dari tubuh, tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju).

Kolesterol diproduksi di dalam hati sekitar 1gr/hari serta juga usus halus kemudian akan beredar didalam darah. Dalam kandungan darah, kolesterol terikat oleh suatu zat lipoprotein, zat tersebut terdiri dari:

  1. kilomikron, adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam bentuk lemak ke otot.

  2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein), zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai cadangan energi.

  3. LDL (Low Density Lipoprotein),

  4. IDL (Intermediate Low Density Lipoprotein), dan

  5. HDL (High Density Lipoprotein).


Namun sayangnya, dalam menjalankan fungsinya, kolesterol yang memiliki kepadatan protein lebih rendah (VLDL, ILDL, LDL) mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darah koroner sehingga menimbulkan plak (timbunan lemak pada dinding pembuluh darah ini akrab disebut dengan plak aterosklerosis).

Jika pembuluh darah tersumbat oleh timbunan lemak tersebut, maka dampak lebih jauhnya diantaranya adalah stroke, serangan jantung, dan lainnya yang mengarah fatal kepada tubuh manusia. Oleh karena itu LDL akrab dewasa ini dikenal sebagai sebutan kolesterol jahat.

Sementara HDL bersifat menangkap kolesterol yang sedang dalam keadaan bebas di pembuluh darah untuk kemudiannya terbawa ke dalam hati untuk diproses lebih lanjut. Oleh karenanya HDL akrab dianggap sebagai kolesterol yang baik.

Sejatinya, kolesterol yang kita butuhkan tersebut dalam keadaan normal diproduksi sendiri oleh tubuh sudah dalam jumlah yang tepat. Namun, seiring dengan kesembarangan pola makan yang ada, jumlah menjadi berlebih jauh dari yang sekedar dibutuhkan oleh tubuh.

Timbulnya kolesterol dalam jumlah yang kelewat tinggi, diantaranya disebabkan oleh terlampau berlebihnya asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan serta makanan-makanan yang dewasa ini disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari


Banyak dokter yang telah menuliskan artikel seputar cek kolesterol gula darah asam urat yang harus dihindari. Penting adanya untuk mengenal lebih jauh karakter setiap lipoprotein yang ada guna menumbuhkan kesadaran pentingnya gaya hidup sehat agar memudahkan kita mengontrol dan mengendalikan status kesehatan tubuh kita.

Kolesterol merupakan zat yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu proses pembentukan hormon. Namun tingkat kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi ternyata dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan –seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah guna menjaga pola hidup agar terhindar dari berbagai penyakit akibat kolesterol.

Pemeriksaan tingkat kolesterol dalam darah dapat dilakukan di rumah sakit, puskesmas ataupun beberapa tempat yang menyediakan jasa layanan pemeriksaan kolesterol secara cepat. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah, pemeriksaan dilakukan terhadap kadar kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL), dan trigliserida. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan dengan mengetahui berapa milligram (mg) kolesterol yang terdapat dalam setiap desiliter (dL) darah.

Nilai Rujukan Untuk Kolesterol Darah


High Density Lipoprotein (HDL)

High-Density Lipoprotein (HDL) sering sebagai kolesterol baik, karena substansi ini mencegah adanya penumpukan kolesterol pada dinding arteri yang akhirnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. HDL akan membawa kolesterol jahat ke dalam hati untuk selanjutnya di metabolisme di organ tersebut. Jumlah HDL yang rendah akan menyebabkan kolesterol jahat menumpuk dalam pembuluh darah. Sayuran, kacang-kacangan, serta rutin berolahraga dipercaya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik.












HDL (high-density lipoprotein)
< 40 (pria): Berisiko

< 50 (wanita): Berisiko
> 60: Baik

Kolesterol Total

Kolesterol total adalah jumlah dari semua lemak yang beredar dalam darah. Biasanya, dengan melihat kadar kolesterol total dan HDL saja, dokter atau petugas medis sudah dapat menggambarkan kondisi umum kolesterol Anda.















Kolesterol Total
< 200: Normal
200-239: Batas kadar kolesterol tinggi
> 240: Risiko tinggi

Low Density Lipoprotein (LDL)

Low Density Lipoprotein (LDL) dianggap sebagai kolesterol jahat. Risiko penyakit jantung dan stroke akan naik seiring dengan peningkatan substansi ini di dalam darah Anda. Sayuran, kacang-kacangan, serta rutin berolahraga dipercaya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik. (Buat seperti ini, ada planstanolnya untuk menurunkn LDL)





















LDL (low-density lipoprotein)
< 100: Optimal
100-129: Hampir optimal
130-159: Agak tinggi
160- 189: Tinggi
> 190: Sangat tinggi

Trigliserida

Trigliserida juga mirip dengan LDL. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah akan membawa Anda pada risiko penyakit jantung, stroke dan gangguan pembuluh darah lainnya. Sayuran, kacang-kacangan, serta rutin berolahraga dipercaya dapat meningkatkan kadar kolesterol baik. (tips untuk jada kadar normal)


















Trigliserida
< 150: Baik
150-199: Agak tinggi
200-499: Tinggi
>500: Sangat tinggi

Mengenali tingkat kolesterol dalam darah akan membuat Anda senantiasa melakukan pola hidup sehat guna menjaga kadar kolesterol tetap dalam nilai yang normal.

Pemeriksaan tersebut baru dapat dilakukan setelah berpuasa (tidak makan dan minum air atau obat) selama 9-12 jam.

Bagaimana Kolesterol Darah Bisa Membahayakan Nyawa


Kolesterol memang memiliki fungsi yang tak tergantikan bagi tubuh.  Namun jika kadarnya dalam darah meningkat, akan timbul berbagai penyakit yang dapat membahayakan nyawa. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah disebut juga hiperkolesterolemia atau dislipidemia. Kolesterol jahat (LDL) akan menimbun kolesterol di dinding pembuluh darah arteri, sementara kolesterol baik (HDL) membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang dari tubuh.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kolesterol tinggi– di mana sebenarnya sebagian besar faktor tersebut dapat  dicegah. Berikut faktor-faktor tersebut :

  • Makan makanan yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh, seperti daging merah, keju, dll.

  • Keturunan. Ada sebagian orang yang cenderung memiliki kolesterol tinggi karena faktor genetik.

  • Olahraga rutin membantu menurunkan kolesterol, karena dapat meningkatkan kadar HDL. Namun sebaliknya, orang yang jarang berolahraga lebih berisiko menumpuk kolesterol di dalam tubuhnya.

  • Orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas atau indeks massa tubuh lebih dari 30).

  • Merokok merusak dinding pembuluh darah, sehingga lemak dapat lebih mudah menempel di sana.

  • Lingkar pinggang lebih besar dari 102 cm untuk pria dan 89 cm untuk wanita.

  • Kadar gula darah tinggi pada diabetes melitus juga dapat merusak dinding pembuluh darah.

  • Beberapa penyakit juga dapat meningkatkan kolesterol, seperti hipotiroid, sindrom polikistik ovarium, serta penyakit hati dan ginjal.

  • Beberapa obat seperti steroid dan progestin dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.


Kapan Sebaiknya Harus Cek Kolesterol


Seberapa sering Anda mengecek kadar kolesterol? Kesadaran untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah sangatlah penting. Hal ini berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular pada kemudian hari. Selain di rumah sakit, Anda juga bisa memeriksa kolesterol di rumah dengan alat yang biasa dijual di apotek-apotek besar.

Jika Anda berusia lebih dari 20 tahun ke atas dan tidak memiliki penyakit jantung, American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan pengecekan kolesterol setiap 4-6 tahun. Namun Anda perlu melakukan pengecekan lebih rutin apabila memiliki faktor risiko, seperti: merokok, obesitas, mengidap diabetes, dan tekanan darah tinggi, serta terdapat riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung/stroke/kolesterol.

Anda juga perlu rutin ulang melakukan pengecekan kolesterol apabila berusia 40-75 tahun, -setidaknya lima tahun sekali. Bagi Anda yang mengonsumsi obat penurun kolesterol (setiap dua belas bulan) serta memiliki orangtua yang menderita familial hypercholesterolemia (mulai usia 10 tahun), juga disarankan melakukan pemeriksaan setiap lima tahun.


mengatasi kolesterol darah

Tidak ada komentar: